Di sepanjang jalan yang kulalui
Tiada lagi hamparan seperti waktu kemarin
Yang segar dan indah dipandang mata ini
Debu-debu tebal membekas tapak kaki
Sangat tebal seperti tumpukan jerami
Terus mengepul sampai menutup pandangan mata ini
Di sepanjang jalan kanan dan kiri
Jalur hijau tak lagi kami temui
Pemandangan sapi dan kerbau merumput tak ada lagi
Para petani yang biasa bertanam juga tiada ku jumpai
Sungai kecil dipinggir jalan juga kering tiada air kujumpai
Gemiricik pancuran si musik alami turut sepi
Tiada penghibur saat melepas lelah dipematang sawah kami
Jangankan buah-buahan, rumputpun semua mati
Jauh di kejauhan sana puncak yang hijau nan indah tiada lagi
Suara kawanan burung diantara tanaman padi tak tampak lagi
Sebab kekeringan ini menghancurkan tanaman padi kami
Hingga belut santapan bangau juga ikut mati
Tak salah bangaupun pergi entah hidup atau mati
Aku termangu di pinggir pematang sawah yang gersang ini
Sejauh mata memandang hanya panas dan kering
Akhirnya seribu harap dalam doa kami
Semoga hujan segera turun ke bumi
Harus kami dekatkan diri ini kepada illahi
Betapi kami baru ingat disaat seperti ini
Kami banyak lupa disaat semua baik
Tuhan, maafkan kami dan mohon keberkahanMu kepada kami, aamiin
Oktober, dipenghujung kemarau 2023