Friday 20 October 2023

TERIK

Merangas dan kering
Di sepanjang jalan yang kulalui
Tiada lagi hamparan seperti waktu  kemarin
Yang segar dan indah dipandang mata ini

Debu-debu tebal membekas tapak kaki
Sangat tebal seperti tumpukan jerami
Terus mengepul sampai menutup pandangan mata ini
Di sepanjang jalan kanan dan kiri

Jalur hijau tak lagi kami temui 
Pemandangan sapi dan kerbau merumput tak ada lagi
Para petani yang biasa bertanam juga tiada ku jumpai
Sungai kecil dipinggir jalan juga kering tiada air kujumpai

Gemiricik pancuran si musik alami turut sepi
Tiada penghibur saat melepas lelah dipematang sawah kami
Jangankan buah-buahan, rumputpun semua mati
Jauh di kejauhan sana puncak yang hijau nan indah tiada lagi

Suara kawanan burung diantara tanaman padi tak tampak lagi
Sebab kekeringan ini menghancurkan tanaman padi kami 
Hingga belut santapan bangau juga ikut mati
Tak salah bangaupun pergi entah hidup atau mati

Aku termangu di pinggir pematang sawah yang gersang ini
Sejauh mata memandang hanya panas dan kering 
Akhirnya seribu harap dalam doa kami
Semoga hujan segera turun ke bumi

Harus kami dekatkan diri ini kepada illahi
Betapi kami baru ingat disaat seperti ini
Kami banyak lupa disaat semua baik 
Tuhan, maafkan kami dan mohon keberkahanMu kepada kami, aamiin



Oktober, dipenghujung kemarau 2023